Teknologi informasi di bidang jurnalistik

Nama : Lindsa Manuara (C1D318023)
    Kelas : Ganjil
    Jurusan : Jurnalistik       
               Teknologi dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang komunikasi, semakin berkembang dari tahun ke  tahun terutama setelah kemunculan internet. Semua orang yang hidup di generasi sekarang ini dituntut untuk melek teknologi dan haus informasi, agar dapat mengikuti arus perkembangan jaman. Begitu pula para jurnalis, mereka harus mampu menguasai teknologi modern yang sedang berkembang dewasa ini.
              Dalam penyajiannya, sebuah berita juga tidak luput dari perkembangan teknologi. Pada tahun 1920-an Surat kabar dan Majalah mendapat pesaing baru, dengan kemunculan radio. Terutama setelah kemunculan televisi pada tahun 1950-an, yang mampu menyajikan berita dalam bentuk audio vidio yang lebih menarik. Jurnalistik cetak semakin kehilangan konsumennya, meskipun ternyata tetap dapat bertahan.
              Semua orang di abad ke 21 ini dituntut agar melek teknologi dan selalu haus akan informasi Dahulu ketika seseorang ingin berkomunikasi, mereka menggunakan alat yang serba manual dan membutuhkan proses yang memakan waktu.
              Di era modern ini, Dalam penyajian sebuah berita pun tidak luput dari kemajuan teknologi. Surat kabar yang telah akrab dengan pembaca sepertinya mulai tergerus seriring perkembangan teknologi. Dengan menjamurnya media online sepertinya telah membuat mahzab baru dalam dunia jurnalistik, yaitu jurnalisme online. Jadi penyajian berita melalui media online adalah pesan / informasi yang disampaikan menggunakan media internet.
              Sekarang, dengan ditemukannya teknologi internet, kegiatan jurnalistik tidak hanya dapat dilakukan oleh jurnalis professional. Setiap orang bisa melakukan kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan berita kepada masyarakat luas. Istilah yang digunakan untuk perkembangan jurnalistik tersebut disebut dengan citizen journalism.
              Citizen journalism atau jurnalisme warga merupakan suatu konsep bagi anggota publik yang memainkan peran aktif dalam mengumpulkan, melaporkan, menganalisis, serta menyebarluaskan berita dan informasi (Bowman dan Willis, 2003). Maksud dari anggota publik di sini adalah setiap orang tanpa memandang latar belakang pendidikan dan keahlian. Mahasiswa masuk ke dalam kriteria tersebut. Kehadiran citizen journalism mendorong setiap orang untuk berani menulis dan melaporkan informasi/berita kepada banyak orang tanpa memerlukan label atau status jurnalis profesional.
              Walaupun yang berperan besar dalam citizen journalism adalah warga (bukan jurnalis profesional), prinsip-prinsip jurnalisme tetap harus dipegang ketika sedang melakukan kegiatan jurnalistik. Prinsip-prinsip jurnalisme tersebut antara lain kebenaran, akurasi, objektivitas (cover both side), berimbang, verifikasi, dan lain-lain. Prinsip-prinsip tersebut harus dilaksanakan karena informasi yang disajikan adalah untuk dibaca dan diketahui oleh publik. Jangan sampai publik menerima informasi yang salah setelah membaca artikel atau tulisan produk citizen journalism.
             Selain citizen journalism, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi pada saat ini yang telah memasuki cyber world, media berita konvensional dituntut untuk melakukan integrasi dengan media berita yang baru agar mampu memenuhi harapan baru bagi pelanggannya. Misalnya, media konvensional menciptakan event-nya dengan menggunakan edisi online. Salah satu contohnya pada saat ini harian Kompas sudah mempunyai edisi online. Dan masih banyak lagi contoh-contoh media konvensional yang melakukan kegiatan seperti itu.
             Dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan bagaimana pekembangan teknologi komunikasi sangat mempengaruhi perkembangan jurnalistik di dunia. Mulai dari media cetak, radio, dan televisi

Komentar

Postingan Populer